Sabtu, 22 Juni 2013
Contoh Jurnal Sistem Informasi Data Base Suatu Minimarket
JURNAL PENELITIAN
SISTEM PENJUALAN DAN SISTEM REGISTERASI DATA BASE DI DALAM SUPERMARKET “INDOMART”
Oleh:
ASRIEL ALBERT P
NIM. 11110182
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SISTEM INFORMASI
FAKULTAS TEKNIK KOMPUTER
UNIVERSITAS GUNADARMA
2013
SISTEM PENJUALAN DAN SISTEM REGISTERASI DATA BASE DI DALAM SUPERMARKET “INDOMART”
Penulis : Asriel Albert Pangloli
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk , mengetahui bagaimana sebuah system informasi dari sebuah tempat waralaba / Minimarket “Indomart” dari segi pendaftaran ID karyawan , ID Pelanggan , Penamaan barang , Kode Transaksi barang , Barang Masuk / Keluar , dan lain-lain.Teknik pengumpulan infromasi dan analisis dalam jurnal penelitian ini adalah teknik analisis kualitatif,dimana kita melihat struktrur ERD nya dibuat kedalam skema relasi.Dan hasil dari anisis ini mencatat beberapa point penting yaitu 1) Dalam sebuah system infromasi data base dalam minimarket,tidak sesederhana yang kita lihat dengan kasat mata ,2) Dalam system informasi data base itu dari pelanggan , karyawan , dan data penjualan itu saling berkolerasi atau terkait satu sama lain , dan semua berperan penting dalam pembentukan suatu data base yang baik dalam satu minimarket.
1. Pendahuluan
1.1 Latar Belakang
Di Indonesia banyak sekali bisnis waralaba yang menyebar di seluruh wilayah Indonesia , mulai dari kota sampai kedalam pelosok-pelosok daerah.Dari bisnis waralaba atau Minimarket banyak sekali jenis-jenis perusahaan yang menyokong atau sebagai vendor dari bisnis tersebut .
Dari awal 2010 – 2013 hampir setiap sudut kota di Indonesia sudah dipenuhi oleh berbagai macam bisnis minimarket ,disamping harganya cukup terjangkau , dari segi penapilan luar ,dan jenis pelayanannya selayaknya supermarket-supermarket besar yang ada di Inonesia
Biasanya Minimarket-minimarket seperti ini menempatkan dirinya di dekat pemukiman penduduk , atau di sebelah jalan raya yang sering dilewati pengguna jalan,tujuan dari penempatannya di tempat-tempat strategis seperti yang disebutkan diatas adalah tidak lain untuk memberikan rasa kemudahan kepada pelanggan agar lebih mudah memenuhi kebutuhan mereka dan memberikan rasa kenyamanan kepada pelanggan dengan memberikan service yang memuaskan seperti yang sudah disebutkan di atas tadi.
Dari banyaknya minimarket yang beredar , kita tau bahwa Indomart sebagai salah satu waralaba Minimarket yang sangat maju,baik dari segi pelayanan , performa pengerjaan ,dan dari segi pemasaran,mereka sudah tersebar ke SELURUH wilayah Indonesia , dan perkembangannya juga sangat cepat dan sangat rapih
Mengingat begitu idealnya Indomart tersebut ,saya tertarik untuk melihat lebih dalam , bagaimana system didalam Indomart tersebut ,sehingga begitu baik dan begitu efisien dalam hal , pengelolaan barang , pengecekan barang dan juga dalam hal jual belinya.
1.2 Kajian Teori
1.2.1 ERD (Entity Realisionship Diargram)
ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi.
ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol. Pada dasarnya ada tiga simbol yang digunakan, yaitu :
a. Entiti
Entiti merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain (Fathansyah, 1999: 30). Simbol dari entiti ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang.
Contoh
�� Individu : pegawai,pelanggan, mahasiswa,distributor.
�� Tempat : ruang,bangunan,kantor,lapangan,kampus.
�� Obyek: buku,motor,paket software,produk
�� Peristiwa: pendaftaran,pemesanan, penagihan
�� Konsep : rekening,kualifikasi.
b. Atribut
Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips.
c. Hubungan / Relasi
Hubungan antara sejumlah entitas yang berasal dari himpunan entitas yang berbeda. Relasi dapat digambarkan sebagai berikut :
Contoh
�� Atribut Pelanggan
�� No KTP/SIM
�� Nama
�� Alamat
Relasi yang terjadi diantara dua himpunan entitas (misalnya A dan B) dalam satu basis data yaitu (Abdul Kadir, 2002: 48) :
1). Satu ke satu (One to one)
Hubungan relasi satu ke satu yaitu setiap entitas pada himpunan entitas A berhubungan paling banyak dengan satu entitas pada himpunan entitas B.
2). Satu ke banyak (One to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi setiap entitas pada entitas B dapat berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
3). Banyak ke banyak (Many to many)
Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B.
Komponen ERD
�� Entitas (Entity)
�� Relasi (Relationship)
�� Atribut (Attribute)
�� Kardinalitas (Kardinality)
�� Modalitas (Modality)
Kardinalitas Relasi
�� Definisi
Partisipasi sebuah entitas pada suatu relasi
�� 0 jika partisipasi bersifat “optional”/parsial
�� 1 jika partisipasi bersifat “wajib”/total
Contoh
�� Partisipasi total
�� Setiap anak memiliki ibu
�� Partisipasi parsial
�� Tidak setiap perempuan memiliki anak
Modalitas Relasi
Contoh
Setiap departemen setidaknya harus memiliki seorang pegawai.
Seorang pegawai yang tidak harus termasuk dalam
sebuah Departemen menunjukkan modalitas parsial.
Departemen Memiliki Pegawai
1 N
Departemen Memiliki Pegawai
0..1 1..*
Entitas Lemah/Kuat
�� Entitas Kuat : Entitas yang memiliki atribut
kunci (Key)
�� Entitas Lemah : Entitas yang biasanya
berasal dari atribut multivalue pada entitas
lain.
Pemodelan Data yang Baik
�� Sederhana
�� Tidak ada duplikasi data
(redundant)
�� Fleksibel dan mudah beradaptasi
dengan perkembangan
Model data adalah sekumpulan cara / peralatan / tool untuk mendeskripsikan data-data, hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistensi.
Ada dua model data, yaitu : Entity Relationship Diagram (ERD) dan model relasional. Keduanya menyediakan cara untuk mendeskripsikan perancangan basis data pada peringkat logika.
* Model ERD atau Conceptual Data Model (CDM) : model yang dibuat berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship) antara entitas-entitas itu.
* Model Relasional atau Physical Data Model (PDM) : model yang menggunakan sejumlah tabel untuk menggambarkan data serta hubungan antara data-data tersebut. Setiap tabel mempunyai sejumlah kolom di mana setiap kolom memiliki nama yang unik.
* Strong entity (entitas kuat) : entitas yang mandiri, yang keberadaannya tidak bergantung pada keberadaan entitas yang lainnya. Instansiasi entitas kuat selalu memiliki karakteristik yang unik disebut identifier (sebuah atribut tunggal atau gabungan atribut-atribut yang secara unik dapat digunakan untuk membedakannya dari entitas kuat yang lain).
* Weak entity (entitas lemah) : entitas yang keberadaannya sangat bergantung pada keberadaan entitas yang lainnya. Entitas lemah tidak memiliki arti apa-apa dan tidak dikehendaki kehadirannya dalam diagram ER tanpa kehadiran entitas di mana mereka bergantung.
Entitas di mana entitas lemah bergantung dinamakan identifying owner. Entitas lemah tidak memiliki identifier sendiri. Secara umum, dalam diagram ER entitas lemah memiliki atribut yang berperan sebagai partial identifier (identifier yang berfungsi secara sebagian).
Agregasi adalah suatu keadaan di mana suatu relasi hanya dapat direalisasikan setelah relasi yang lain ada terlebih dahulu. Relasi yang bertipe agregasi tidak dimungkinkan ada jika relasi yang menjadi prasyaratnya tidak terealisasi.
perbedaan antara total constraint dan partial constraint!
* Total constraint adalah constraint yang mana data dalam entitas yang memiliki constraint tersebut terhubung secara penuh ke dalam entitas dari relasinya.
* Constraint partial adalah constraint yang mana data dalam entitas yang memiliki constraint tersebut terhubung ke dalam entitas dari relasinya.
tahapan–tahapan normalisasi serta penjelasannya !!
Normalisasi adalah proses penyusunan data untuk mengurangi terjadinya duplikasi dan inkonsistensi.
* First Normal Form (1NF) : tidak boleh ada kelompok yang berulang pada tabel, penguraian atribut multivalued dan composit.
* Second Normal Form (2NF) : atribut bukan kunci tidak boleh bergantung pada sebagian primary key, artinya atribut bukan kunci harus bergantung pada semua atribut yang termasuk primary key –> functional dependency pada primary key.
* Third Normal Form (3NF) : tidak boleh ada atribut bukan kunci yang bergantung pada atribut selain primary key.
* Boyce-Codd Normal Form (BCNF) : atribut yang ditentukan bukan bagian dari key attribute.
Perbedaan antara tahap 1NF dengan tahap BCNF :
* 1NF : tahap normalisasi dasar, yang mana masih belum sampai pada tingkat efektifitas maksimal, masih banyak kemungkinan terjadinya redundancy data atau duplikasi data.
* BCNF : tahap normalisasi setelah 3NF , yang mana efektifitas telah mencapai maksimal, kemungkinan terjadinya redundancy data dan duplikasi data lebih kecil daripada 1NF.
1.2.2 Pengertian Class Diagram
Class diagram digunakan untuk menampilkan kelas-kelas dan paket-paket di dalam system. Class diagram memberikan gambaran system secara statis dan relasi antar mereka. Biasanya, dibua beberapa class diagram untuk system tunggal. Beberapa diagram akan menampilkan subset dari kelas-kelas dan relasinya. Dapat dibuat beberapa diagram sesuai dengan yang diinginkan untuk mendapatkan gambaran lengkap terhadap system yang dibangun.
Class diagram adalah alat perancangan terbaik untuk tim pengembang. Diagram tersebut membantu pengembang mendapatkan struktur system sebelum kode ditulis, dan membantu untuk memastikan bahwa system adalah desain terbaik.
-
1. Kelas
Kelas adalah sesuatu yang membungkus informasi dan perilaku. Secara tradisional, system dibangun dengan ide dasar bahwa akan menyimpan informasi pada sisi baris data dan data perilaku pengolahnya pada sisi aplikasi. Salah satu perbedaan terstruktur dengan pendekatan berorientasi obyek adalah
pada berorientasi obyek menggabungkan informasi dan perilaku pengolah informasi dan menyembunyikan semua kedalam sesuatu yang disebut kelas. Dalam UML, kelas ditunjukkan menggunakan notasi sebagai berikut.
Bagian paling atas pada notasi Class digunakan sebagai nama kelas, dan secara opsional juga digunakan stereotype-nya. Bagian tengah digunakan untuk menyimpan atribut, dan bagian paling bawah digunakan menyimpan operasi.
- 2. Menentukan kelas
Cara yang baik untuk menemukan kelas-kelas adalah mulai dari memperhatikan aliran kejadian (flow of event) dari suatu use case. Perhatikan kata benda didalam aliran kejadian, mungkin merupakan salah satu dari empat hal berikut.
1. Actor
2. Kelas
3. Atribut dari kelas
4. Ekspresi, bukan actor, bukan kelas, dan bukan atribut.
Dengan melakukan seleksi kata benda dalam aliran kejadian, dapat ditemukan kelas-kelas dalam system. Alternative lainnya, dapat di uji obyek-obyek dalam sequence diagram dan collaboration diagram.
Ada dua cara yang biasa dilakukan berkaitan dengan urutan pendefinisian antar kelas-kelas dalam class diagram dan sequence diagram atau collaboration diagram.Yang pertama, dengan membuat sequence diagram atau collaboration diagram lebih dulu. Kemudian melanjutkannya dengan membuat class diagram. Sebaliknya, yang kedua, yaitu dengan menemukan kelas-kelas dan membuat class diagram terlebih dahulu, kemudian menggunakan kelas-kelas terebut sebagai “Kamus” obyek-obyek dan relasinya untuk membuat sequence diagram atau collaboration diagram.
- 3.Stereotype pada kelas
Stereotype adalah sebuah mekanisme yang digunakan untuk mengkategorikan kelas-kelas. Misalnya, dapat dibuat stereotype form lebih dulu, kemudian menentukan kelas-kelas dilangkah selanjutnya. Fitur ini membantu untuk lebih memahami tanggung jawab terhadap masing-masing kelas dalam model. Kelas-kelas dengan stereotype ‘form’ bertanggung jawab menampilkan dan menerima informasi dari pemakai.
Stereotype juga membantu dalam proses pembangkitan kode. Ketika proses pembangkitan kode, stereotype kelas menentukan tipe kelas yang akan diabawa kebahasa pemrograman.
Beberapa Stereotype dapat digunakan sejak pada tahap proses analisis, pada saat belum ditentukan bahasa pemrograman teretentu untuk membangkitkan kode. Stereotype juga dapat tergantung pada bahasa pemrograman yang dipilih dan digunakan pada tahap proses desain.
Ketika analisis, kelas-kelas dapat dikategorikan menurut fungsi yang mereka lakukan. Ada 3 tipe Stereotype kelas dalam UML yang digunakan pada analisis, yaitu : pembatas (boundry), entitas(entity) dan control.
a. Kelas-kelas pembatas
Kelas-kelas pembatas adalah kelas-kelas yang terletak antara system dengan dunia sekililingnya. Semua form, laporan-laporan, antarmuka(interface) keperangkat lunak seperti Printer atau scanner, dan antar muka (interface) ke system lainnya adalah termasuk dalam kategori ini. UML mempresentasikan
kelas pembatas sebagai berikut.
Untuk menemukan dan mengidentifikasi kelas-kelas pembatas dapat dilakukan dengan menguji diagram use case. Minimal harus ada satu kelas pembatas untuk setiapa interaksi antara actor - use case. Kelas pembatas adalah apa saja yang memungkinkan actor berinteraksi dengan system.
Tidak perlu membuat kelas pembatas untuk setiap pasangan actor- use case. Sebagai contoh, bila mempunyai dua actor yang sama-sama menginisialisasi use case yang sama untuk berkomunikasi dengan system.
b. Kelas-kelas entitas
Kelas-kelas entitas menangani informasi yang disimpan dalam penyimpanan tetap. Kelas entitas biasanya ditemukan dalam aliran kejadian (flow of event) pada diagram interaksi. Mereka adalah kelas-kelas yang sebagian besar bermakna terhadap pemakai dan secara tipikal diberikan nama menggunakan teknologi domain bisnisnya.
Perhatikan kata benda dalam aliran kejadian. Beberapa kata benda akan menjadi kelas entitas dalam system. Cara lainnya adalah dengan memperhatikan struktur basis data. Jika rancangan basis data telah dibuat, perhatikan nama-nama table. Tabel-tabel menangani beberapa record informasi secara permanen, sementara kelas entitas, menangani informasi didalam memori computer saat computer sedang dihidupkan. Dalam UML, notasi kelas entitas digambarkan sebagai berikut.
Dari rancangan basis data, dapat di telusuri balik beberapa field pada basis data kebutuhan system. Kebutuhan system menentukan aliran kejadian(flow of event), dan aliran kejadian menentukan obyek-obyek, kelas-kelas, dan attribut-attribut dalam kelas. Masing-masing attribut dalam kelas entitas mungkin akan menjadi field dalam basis data.
c. Kelas-kelas Kontrol
Kelas kontrol bertanggung jawab untuk mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan terhadap kelas lainnya. Kelas ini bersifat opsional, tetapi jika kelas Kontrol ini digunakan, maka secara tropical satu kelas control untuk satu use case tersebut. Ada kelas-kelas control yang digunakan bersama oleh beberapa use case. Dalam UML, notasi kelas entitas digambarkan sebagai berikut.
- 4.Penamaan kelas
Masing-masing kelas harus mempunyai nama yang unik. Sebagian besar organisasi mempunyai konvensi penamaan sendiri untuk menamakan kelas-kelas yang dibuatnya. Umumnya kelas-kelas dinamakan menggunakan kata benda tunggal.
Nama kelas tidak menggunkan spasi. Ini dilakukan karena alasan praktis, dimana beberapa bahasa pemrograman tidak membolehkan adanya spasi. Hal lainnya yang perlu diperhatikan adalah bahwa nama kelas hendaknya pendek, cukup untuk menjelaskan apa yang akan kelas lakukan.
Jadi penamaan kelas sangat tergantung pada organisasi kita. Jika kita mempunyai kelas yang digunakan dalam organisasi yang bersangkutan, tetapi yang jelas bahwa hal tersebut harus konsisten digunakan untuk keseluruhan kelas-kelas yang dibuatnya.
- 5. Visibilitas kelas
Pilihan visibilitas menentukan dapat tidaknya sebuah kelas dilihat dari luar paket. Ada 3 pilihan visibilitas untuk sebuah kelas yaitu :
1. Public
2. Menyatakan bahwa sebuah kelas dapat dilihat dari kelas-kelas lainnya dalam system.
3. Protected atau private
4. Menyatakan bahwa sebuah kelas dapat dilihat dari kelas-kelas majemuk(nested), friends, atau dari kelas itu sendiri.
5. Package atau implementation.
6. Menyatakan bahwa sebuah kelas dapat dilihat hanya oleh kelas yang lain dalam paket yang sama.
- 6. Multiplicity kelas
Multiplicity memberikan gambaran ebuah instant yang akan ditampung dalam kelas. Misalnya, dalam kelas pegawai, kita mungkin mempunyai beberapa instant, satu untuk Ani, satu untuk Ina, satu untuk Nana dan seterusnya. Sehingga Multiplicity untuk kelas pegawai diset n. Pada kelas control, Multiplicity diset 1, karena pada saat aplikasi berjalan hanya satu kelas.
Beberapa jenis Multiplicity kelas
Table Multiplicity untuk kelas :
Multiplicity
Arti
n (default)
Banyak
0..0
Nol
0..1
Nol atau Satu
0..n
Nol atau Banyak
1..1
Tepat satu
1. .n
Satu atau banyak
Table Notasi Multiplicity menggunakan kustomisasi
Format
Arti
Tepat
..
Antara
..
Atau nol
,
, ..
Tepat atau antara dan
.. ,
..
Antara dan atau antara dan
-
7. Paket
Paket digunakan unruk mengelompokkan kelas-kelas yang mempunyai kesamaan. Dalam UML, digambarkan sebagai berikut :
Ada beberapa cara mengelompokkan kelas-kelas dalam paket, tetapi bagaimanapun juga, kelas-kelas dapat dikelompokkan dalam paket yang sama tergantung dari keinginan kita sendiri. Salah satu pendekatan yang dapat digunakan adalah berdasarkan Stereotype-nya. Dengan pendekatan ini, dapat dibuat satu paket untuk kelas-kelas entitas, dan satu kelas untuk kelas-kelas control.
Pendekatan lainnya yang dapat digunakan adalah dengan fungsionalitasnya. Misalnya, kita punya paket security untuk kelas-kelas yang digunakan menangani keamanan system.
Akhirnya, dapat digunakan kombinasi dua pendekatan diatas. Paket dapat dibuat bersarang, dimana satu paket mengandung paket lainnya. Pada level tertinggi, dapat dikelompokkan berdasarkan fungsionalitasnya, kemudian diikuti dengan sub fungsionalitasnya lainnya atau dengan stereotype-nya.
2. Metode Penelitian
2.1 Waktu Dan Tempat
Tempat Penelitian tersebut saya ambil di “INDOMART , Komp.Kehutanan BPPB , Pasir Kuda Bogor” waktu penelitian nya 25Juni – 6July 2013.
2.2 Populasi Dan Sample
Populasi dalam penelitian kali ini adalah pegawai atau karyawan dari “Indomart” itu sendiri , dan semua objek dan sample nya bersifat homogen.
2.3 Teknik Pengambilan Data
Pada pengambilan data ini , saya menggunakan metode Survey dimana kita melihat dan mempelajari serta mengumpulkan informasi dari karyawan serta melihat langsung system dan sub-bagan system dari data base “Indomart” itu sendiri.
3. Hasil Penelitian dan Pembahasan
3.1 Hasil Penelitian
Hasil Penelitian yang saya lakukan , mendapatkan hasil berupa ERD dan Class Diagram alur system data base didalam minimarket “Indomart” Sebagai Berikut :
ERD dan Skema Relasi sistem data base dan penjualan pada Minimarket “Indomart”
ERD
Skema Relasi
3.2 Pembahasan
Jadi sebelum terjadinya suatu transaksi , didalam suatu system databasenya , seorang karyawan diwajibkan memasukkan ID login kedalam system guna mengetahui identitas dari karyawan yang bertugas pada hari itu,setelah system sudah membaca ID dari sang karyawan ,otomatis karyawan tersebut mempunyai akses masuk kedalam data base system yang terdiri dari :
1.Transaksi Pembelian
2.Jumlah Pembelian
3.Jumlah Stok Barang yang tersedia
4.Kode Transaksi
5.Kode Barang
6. Dan akses penuh dalam hal penambahan dan pengurangan jumlah barang yang ada di gudang.
Saat terjadi pembelian , karyawan yang bertindak sebagai “user” dengan identitas yang bias diliat dalam class diagram, akan mengecek “barang” untuk mengecek “stok barang , harga jual,harga beli , tanggal update , dll” , lalu setelah proses pengecekan selesai dilanjutkan mengecek “detail_transaksi_jual” dan “transaksi_beli” , lalu dilakukan pengecekan kedalam “transaksi_jual” untuk memberikan informasi harga dan stok barang yang akan dibeli oleh “Pelanggan”
Sementara pada “Karyawan” untuk mengetahui dan melakukan UPDATE pada data base system tersebut pada mulanya “karyawan” yang bertindak sebagai “user” harus Login terlebih dahulu kedalam system guna memberikan verifikasi bahwa dia adalah salah satu member dari “INDOMART” , setelah proses login selesai , “User” mengecek kedalam “transaksi_beli” untuk mengecek , “tanggal pembelian , jumlah pembelian , dan tanggal akhir update” , untuk melakukan pemesanan “user” melakukan pengecekan kedalam class “ supplier” guna mengetahui alamat lengkap yang menjadi vendor supplier dari indomart itu sendiri , setelah proses supplier selesai “User” melakukan UPDATE data base kedalam class “Barang” untuk mengupdate barang yang masuk dan barang yang keluar sesuai dengan “tanggal update” dari class tersebut.
4. Kesimpulan
Dari seluruh pengamatan yang saya lakukan diatas , dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Pentingnya suatu korelasi antara pelanggan dan karyawan juga supplier dalam melakukan transaksi pembelian dan pengupdate-an system data base dalam minimarket tersebut.
2. Dalam suatu system data base , pentingnya melakukan pengecekan ulang dan update secara bertahap guna mengetahui kekurangan dan apa yang harus ditambahkan dan dikurangi didalam data base tersebut.
3. ERD dan Class Diagram sangatlah berperan penting guna mencegah terjadinya kesalahan data dan kesalahan input/output dalam skema database suatu minimarket.Kesalahan sekecil apapun yang dilakukan oleh user atau system akan berdampak parah dalam hal informasi pembukuan atau report pada akhir bulan / tahun.
5. Daftar Pustaka
http://faceblog-riekha.blogspot.com/2012/11/contoh-jurnal-penelitian.html
http://mrofiuddin.blogspot.com/2011/11/pengertian-class-diagram.html
http://meweks.blogspot.com/2012/05/macam-macam-metode-analisis.html
http://fasilkomueu21.blogspot.com/2012/11/pengertian-erd.html
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
thanks ya infonya !!!
BalasHapuswww.bisnistiket.co.id
mantap gan sangat bermanfaat
BalasHapusgan knp fotonya gak bsa d buka?
BalasHapussemoga bisa bermanfaat bagi orang lain juga..
BalasHapushttp://blog.binadarma.ac.id/irman_effendy