SPELEOLOGY berasal dari kata Yunani, 
Spalion (gua) dan Logos (ilmu).Sehingga dapat diartikan speleologi 
adalah ilmu yang mempelajari gua beserta ilmu dan lingkungannya. Menurut
 IUS (Interna-tional Union Of Speleology), yang berkedudukan di Wina 
Austria :

 

 
Gua adalah setiap ruangan bawah tanah 
yang dapat dimasuki orang. Gua memiliki sifat yang khas dalam mengatur 
suhu udara di dalamnya, yaitu sangat stabilnya suhu udara yang ada. 
Menurut catatan yang ada, penelusuran gua dimulai oleh John Beaumont, 
ahli bedah dari Somerset, England (1674). Ia adalah seorang ahli tambang
 dan geologi amatir. Orang yang paling berjasa mendeskripsikan gua 
adalah Baron Johan Valsavor dari Slovenia. Ia mengunjungi 70 gua, 
membuat peta, sketsa dan melahirkan empat buku setebal 2800 halaman. 
Untuk wisata gua pertama kali tercatat tahun 1818, ketika Kaisar 
Habsbrug Prancis I dari Austria meninjau gua Adelsberg (sekarang bernama
 gua Postojna) terletak di Yugoslavia. Sedangkan di Indonesia, faktor 
mistik dan magis masih melekat erat di gua-gua. Baik sebagai tempat 
pemujaan, sesaji maupun bertapa. Bahkan sering dianggap sebagai tempat 
tinggal makhluk !! Dalam penelusuran gua sangat ditekankan suatu etika 
yang harus dipegang teguh oleh para penelusur dan hal ini sudah menjadi 
motto NSS (National Speleological Society). Etika tersebut yaitu :
ª Take Nothing But Picture (Tidak mengambil sesuatu kecuali foto)
ª Leave Nothing But Footprints (Tidak meninggalkan sesuatu kecuali jejak kaki)
ª Kill Nothing But Time (Tidak membunuh sesuatu kecuali waktu)
ILMU YANG BERKAITAN DENGAN SPELEOLOGI
1. Geomorfologi
Adalah keadaan permukaan daerah kawasan gua merupakan suatu bentang 
alam yang khas. Khususnya di daerah karst, adanya bukit karst yang 
berbentuk cone karst, tower karst maupun bentuk morfologi lain seperti 
dolina, ovala, cockpit, sungai, maupun bentuk-bentuk lain yang merupakan
 ciri kawasan karst yang mengalami proses pelarutan.
2. Klimatologi
Keadaan iklim suatu daerah mempunyai pengaruh terhadap lingkungan 
gua, baik itu flora dan fauna, maupun bentuk fisik gua. Hal ini terjadi 
karena adanya perbedaan suhu, tekanan, curah hujan yang ada di daerah 
tersebut.
3. Hidrologi
Merupakan cabang ilmu yang berkaitan dengan mempelajari proses 
terbentuknya lorong gua yang disebabkan oleh aliran air baik secara 
fisik maupun kimiawi. Selain itu, proses terbentuknya ornamen gua 
seperti stalaktit, stalakmit, canopy, gourdam, dll, endapan dalam 
gua,sungai bawah tanah, yang kesemuanya itu merupakan bagian dari proses
 terbentuknya gua.
4. Geologi
Bagi ahli geologi, gua sangat menarik. Mempelajari bagaimana 
terbentuknya batuan karbonat atau gamping, batuan vulkanik, dan 
metamorfosa. Juga mempelajari tentang Tektonik, seperti pelipatan, 
pengangkatan dan pergeseran.
5. Biologi
Ekosistem yang berada di dalam sebuah gua sangatlah unik. Keunikan 
ini terjadi karena tidak pernahnya cahaya yang masuk ke gua, perubahan 
suhu yang sangat kecil, dan masih banyak faktor yang lain. Hal ini 
sangat berbeda dengan kondisi di permukaan yang boleh dibilang selalu 
mendapat cahaya.
6. Arkeologi dan Paleomologi
Nilai arkeologi dari suatu gua bisa terlihat karena adanya suatu 
peninggalan jaman purba yang masih bisa kita saksikan di dalam gua 
tersebut seperti lukisan di dinding dan peninggalan lainnya seperti 
kapak batu, patung, dan barang pecah belah. Gua yang memiliki nilai 
arkeologi contohnya ada di :
ª Maros, Leang-leang, Sumpang Bita, di Sulawesi Selatan.
ª Fak-fak Irian Jaya
ª Kalimantan Tengah, dan
ª Flores
Selain ke-6 ilmu id atas, masih banyak cabang ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan penelusuran gua seperti antropologi,
PERALATAN
Peralatan Pribadi
1. Helm
Helm untuk kegiatan caving berbeda dengan helm untuk rafting, 
climbing, atau olah raga lainnya. Tapi prinsipnya sama yaitu untuk 
melindungi kepala dari benturan benda keras. Untuk caving, helm ini pada
 bagian depannya dilengkapi dengan lampu penerangan.
2. Alat penerangan
Alat ini sangat vital untuk digunakan mengingat kondisi di dalam gua 
selalu gelap.Dianjurkan untuk membawa minimal tiga buah alat penerangan 
yang berbeda cara penggunaanya. Contoh alat penerangan yang biasa 
dipakai : Boom, senter, dan lilin.
3. Pakaian
Untuk pakaian, sangat dianjurkan memakai pakaian yang menutup seluruh
 badan dari kaki sampai leher, dan terbuat dari bahan yang cepat kering 
jika basah. Hal ini mengingat kebanyakan kondisi gua yang selalu dalam 
keadaan basah.
4. Sepatu
Sepatu sangat dianjurkan dipakai dalam caving. Diutamakan yang tidak 
menyerap air (sepatu dari bahan karet), dan memiliki sol yang kuat. 
Sepatu sangat penting mengingat kondisi dasar gua yang kebanyakan berupa
 batuan yang runcing dan tajam
5. Pelampung
Banyak digunakan pada penelusuran gua yang berupa sungai bawah tanah.
6. Sarung Tangan
Digunakan untuk melindungi tangan dari gesekan dengan tali dan dinding gua /batu yang tajam dan kasar.
7. SRT (Single Rope Technic)
Terdiri dari :
1. Seat harness
2. Ascender
3. Descender
4. Millon Rapide
5. Chest harness
6. Cow.s tail
7. Foot lopp
Peralatan Kelompok
1. Tali
Tali yang digunakan sama dengan yang digunakan pada tebing, tapi lebih baik menggunakan jenis static rope.
1. Ladders
Ladder atau tangga tali, biasanya terbuat dari kawat baja, atau dari 
tali . Digunakan pada pitch pendek dengan bentuk lintasan overhang.
1. Padding
Digunakan untuk melindungi tali dari gesekan. Terbuat dari bahan terpal yang kuat terhadap gesekan
1. Peralatan lain
ª Webbing
ª Carabiner
ª Pengaman untuk tambatan
ª Hammer
ª Pulley
PEMETAAN
Pemetaan gua sangat penting untuk dilaksanakan. Gua yang sudah 
terpetakan akan memudahkan para penelusur selanjutnya untuk menyusuri 
gua tersebut. Misal untuk peenlitian, SAR, maupun untuk sekedar 
penyusuran biasa.
Peralatan:
* Pita ukur / meteran
Gunakan meteran yang terbuat dari karet/plastik, ketelitian sampai Centimeter, dan panjang sejauh mungkin ( ± 30 m).
* Kompas
Gunakan kompas yang simpel seperti kompas orienteering. Kalau mau lebih teliti gunakan kompas bidik.
* Clinometer
Digunakan untuk mengukur sudut kemiringan terhadap bidang datar
* Lembar catatan / Buku
Digunakan untuk mencatat data yang diambil selama pemetaan.
Gunakan kertas yang tahan air, seperti kertas minyak.
ª Pensil
ª Penghapus
Kelengkapan Peta
Hal – hal yang harus diperhatikan dan dicatat selama pemetaan diantaranya :
ª Nama gua. Usahakan sesuai dengan nama yang diberikan oleh
ª penduduk setempat.
ª Grade peta. Digunakan untuk menunjukkan ketelitian daripada pemetaan.
ª Lokasi Gua.
ª Arah utara peta.
ª Skala peta
ª Cross section. Menggambarkan penampang melintang lorong gua sesuai skala.
ª Simbol .simbol. Digunakan untuk menggambarkan keadaan / bentukan dari gua yang spesifik seperti runtuhan, sungai, dan danau.
BAHAYA
Bahaya yang kemungkinan datang di dalam gua sangat banyak. Sebagian besar merupakan faktor dari alam. Diantaranya :
1. terpeleset atau jatuh
2. tenggelam
3. tersesat
4. kedinginan
5. runtuhan atap atau dinding gua
6. hewan buas seperti hariamau, ular, kalajengking
7. keracunan gas seperti CO2
8. bahaya teknis yang disebabkan human error seperti kemampuan personil yang kurang, peralatan tidak bekerja baik ataupun rusak.
Sumber : http://dewabejo.wordpress.com/category/tak-berkategori/pengenalan-dasar-caving-susur-goa/