Kamis, 01 Mei 2014

Pengertian GIS

GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) ATAU SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)

GEOGRAPHIC INFORMATION SYSTEM (GIS) ATAU
SISTEM INFORMASI GEOGRAFI (SIG)
A.    PENGERTIAN GIS
Geographic information system (GIS) atau Sistem Informasi Berbasis Pemetaan dan Geografi adalah sebuah alat bantu manajemen berupa informasi berbantuan komputer yang berkait erat dengan sistem pemetaan dan analisis terhadap segala sesuatu serta peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi.
            Teknologi GIS mengintegrasikan operasi pengolahan data berbasis database yang biasa digunakan saat ini, seperti pengambilan data berdasarkan kebutuhan, serta analisis statistik dengan menggunakan visualisasi yang khas serta berbagai keuntungan yang mampu ditawarkan melalui analisis geografis melalui gambar-gambar petanya.
Kemampuan tersebut membuat sistem informasi GIS berbeda dengan sistem informasi pada umumnya dan membuatnya berharga bagi perusahaan milik masyarakat atau perseorangan untuk memberikan penjelasan tentang suatu peristiwa, membuat peramalan kejadian, dan perencanaan strategis lainnya. (Sumber : Halaman Informasi Mapping-GIS Scomptec.htm)
Sistem Informasi Geografis (SIG atau singkatan bahasa Inggrisnya GIS - Geographic Information System) adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut lokasinya, dalam sebuah database. Para praktisi juga memasukkan orang yang membangun dan mengoperasikannya dan data sebagai bagian dari sistem ini. (Sumber : Sistem Informasi Geografis - Wikipedia.htm ).
Dalam bahasa Inggris dikenal dengan Participatory GIS dapat juga diartikan sebagai SIG-Partisipatif (Sistem Informasi Geografis yang Partisipatif), konsep ini berkembang tahun 90-an merupakan pengembangan dari pemetaan partisipatif tahun 1980-an yang mengadopsi pendekatan Participatory Rural Apraisal (PRA) dan Participatory Learning Action (PLA) digabungkan dengan penggunaan GIS sebagai tools. GIS Partisipatif merupakan pendekatan yang mengintegrasikan pendekatan partisipatif dengan metode dan teknik GIS sebagai suatu pendekatan baru . konsep ini dikenal juga dengan nama Public Participation GIS yang diperkenalkan pertama kali dalam sebuah seminar International Conference on Empowerment, Marginalization and Public Participation GIS, Santa Barbara, California 14-17 Oktober 1998, yang mencakup spesifik kajian wilayah Amerika Utara.
Participatory GIS adalah praktek nyata yang dikembangkan dari pendekatan PRA/PLA dan kajian keruangan serta manajemen komunikasi; merupakan proses yang berkelanjutan, fleksibel, dan dapat diadaptasi dalam sosial serta kultur serta aspek lingkungan bio-fisik yang berbeda tergantung dari interaksi secara partisipatif oleh stakeholder dalam menghasilkan dan mengatur spatial data, dan menggunakan hasil informasi tersebut dalam pengambilan keputusan, memudahkan proses dialog antar komponen, mengefektikan proses komunikasi serta mendukung advokasi dan pelaksanaannya. (Sumber : Geografiana » GIS-Partisipatif Sudah Saatnya Diaplikasikan di Indonesia.htm).
GIS adalah aplikasi komputer untuk pemetaan/geospatial dan menganalisa sesuatu yang wujud dan berlaku di persekitaran kita.  Teknologi GIS mencantumkan operasi pangkalan data biasa seperti ‘query’ dan analisis statistik dengan bentuk gambaran yang unik iaitu peta.  Pengguna lebih mendapat gambaran yang jelas melalui gambaran berbanding dengan numerika yang sediada.  Dengan adanya teknologi ini, perancangan dan ramalan kepada pembangunan/peristiwa dapat digambarkan dalam bentuk simulasi geospatial. (Sumber : Laman Web GIS, Jab_ Pengairan dan Saliran.htm).
Menurut Aronaff, 1989.SIG adalah sistem informasi yang didasarkan pada kerja komputer yang memasukkan, mengelola, memanipulasi dan menganalisa data serta memberi uraian. Sedangkan menurut Barrough, 1986. SIG merupakan alat yang bermanfaat untuk pengumpulan, penimbunan, pengambilan kembali data yang diinginkan dan penayangan data keruangan yang berasal dari kenyataan dunia.
Menurut Marble et al, 1983.SIG merupakan sistem penanganan data keruangan. Dan menurut Calkin dan Tomlison, 1984.  SIG merupakan sistem komputerisasi data yang penting. Sedangkan menurut Berry, 1988.SIG merupakan sistem informasi, referensi internal, serta otomatisasi data keruangan.
Menurut Linden, 1987.SIG adalah sistem untuk pengelolaan, penyimpanan, pemrosesan (manipulasi), analisis dan penayangan data secara spasial terkait dengan muka bumi. Menurut Dueker, (1979) Mendefinisikan Sistem Informasi Geografis sebagai sistem informasi yang khusus, dimana basis datanya terdiri atas pengamatan-pengamatan pada distribusi feature / data spasial, aktivitas, kejadian, yang terdefinisikan sebagai titik, garis, atau luasan.
Menurut Maguire, 1991, SIG memanipulasi feature tadi untuk mendapatkan data guna menghasilkan informasi khusus dan analisis. Dan menurut Petrus Paryono. SIG adalah sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan, manipulasi dan menganalisis informasi geografi.
Menurut ESRI (Enviromental Systems Research Institute) SIG yaitu kumpulan terorganisir dari perangkat keras, perangkat lunak, data geografis, dan personil yang didisain untuk memperoleh, menyimpan, memperbaiki, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan bentuk informasi yang bereferensi geografis. Sehingga dapat disimpulkan definisi GIS menjadi SIG merupakan pengelolaan data geografis yang didasarkan pada kerja komputer (mesin).
Akan tetapi pengertian umum dari SIG ( Sistem Informasi Geografi ) atau GIS  adalah suatu system komputer yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis, dan menampilkan data – data yang berhubungan dengan posisi permukaan bumi.

B.    SEJARAH PERKEMBANGAN GIS

35000 tahun yang lalu, di dinding gua Lascaux, Perancis, para pemburu Cro-Magnon menggambar hewan mangsa mereka, juga garis yang dipercaya sebagai rute migrasi hewan-hewan tersebut. Catatan awal ini sejalan dengan dua elemen struktur pada sistem informasi gegrafis modern sekarang ini, arsip grafis yang terhubung ke database atribut.
Pada tahun 1700-an teknik survey modern untuk pemetaan topografis diterapkan, termasuk juga versi awal pemetaan tematis, misalnya untuk keilmuan atau data sensus. Awal abad ke-20 memperlihatkan pengembangan "litografi foto" dimana peta dipisahkan menjadi beberapa lapisan (layer). Perkembangan perangkat keras komputer yang dipacu oleh penelitian senjata nuklir membawa aplikasi pemetaan menjadi multifungsi pada awal tahun 1960-an.
Tahun 1967 merupakan awal pengembangan SIG yang bisa diterapkan di Ottawa, Ontario oleh Departemen Energi, Pertambangan dan Sumber Daya. Dikembangkan oleh Roger Tomlinson, yang kemudian disebut CGIS (Canadian GIS - SIG Kanada), digunakan untuk menyimpan, menganalisis dan mengolah data yang dikumpulkan untuk Inventarisasi Tanah Kanada (CLI - Canadian land Inventory) - sebuah inisiatif untuk mengetahui kemampuan lahan di wilayah pedesaan Kanada dengan memetakaan berbagai informasi pada tanah, pertanian, pariwisata, alam bebas, unggas dan penggunaan tanah pada skala 1:250000. Faktor pemeringkatan klasifikasi juga diterapkan untuk keperluan analisis.
CGIS merupakan sistem pertama di dunia dan hasil dari perbaikan aplikasi pemetaan yang memiliki kemampuan timpang susun (overlay), penghitungan, pendijitalan/pemindaian (digitizing/scanning), mendukung sistem koordinat national yang membentang di atas benua Amerika , memasukkan garis sebagai arc yang memiliki topologi dan menyimpan atribut dan informasi lokasional pada berkas terpisah. Pengembangya, seorang geografer bernama Roger Tomlinson kemudian disebut "Bapak SIG".
CGIS bertahan sampai tahun 1970-an dan memakan waktu lama untuk penyempurnaan setelah pengembangan awal, dan tidak bisa bersaing denga aplikasi pemetaan komersil yang dikeluarkan beberapa vendor seperti Intergraph. Perkembangan perangkat keras mikro komputer memacu vendor lain seperti ESRI dan CARIS berhasil membuat banyak fitur SIG, menggabung pendekatan generasi pertama pada pemisahan informasi spasial dan atributnya, dengan pendekatan generasi kedua pada organisasi data atribut menjadi struktur database. Perkembangan industri pada tahun 1980-an dan 1990-an memacu lagi pertumbuhan SIG pada workstation UNIX dan komputer pribadi. Pada akhir abad ke-20, pertumbuhan yang cepat di berbagai sistem dikonsolidasikan dan distandarisasikan menjadi platform lebih sedikit, dan para pengguna mulai mengekspor menampilkan data SIG lewat internet, yang membutuhkan standar pada format data dan transfer.
Indonesia sudah mengadopsi sistem ini sejak Pelita ke-2 ketika LIPI mengundang UNESCO dalam menyusun "Kebijakan dan Program Pembangunan Lima Tahun Tahap Kedua (1974-1979)" dalam pembangunan ilmu pengetahuan, teknologi dan riset.
C.   CARA MENGELOLA  DATA  GIS
Secara umum proses SIG terdiri atas tiga bagian (subsistem), yaitu subsistem masukan data (input data), manipulasi dan analisis data, menyajikan data (output data). Subsistem masukan data merupakan bagian berperan untuk memasukkan data dan mengubah data asli ke bentuk yang dapat diterima dan dipakai dalam SIG. Semua data dasar geografi diubah dulu menjadi data digital, sebelum dimasukkan ke komputer. Ada dua macam data dasar geografi, yaitu data spasial dan data atribut.
a.       Data spasial (keruangan), yaitu data yang menunjukkan ruang, lokasi atau tempattempat di permukaan bumi. Data spasial berasal dari peta analog, foto udara dan penginderaan jauh dalam bentuk cetak kertas.
b.       Data atribut (deskriptis), yaitu data yang terdapat pada ruang atau tempat. Atribut menjelaskan suatu informasi. Data atribut diperoleh dari statistik, sensus, catatan lapangan dan tabular (data yang disimpan dalam bentuk tabel) lainnya. Data atribut dapat dilihat dari segi kualitas, misalnya kekuatan pohon. Dan dapat dilihat dari segi kuantitas, misalnya jumlah pohon.
Data dasar yang dimasukkan dalam SIG diperoleh dari tiga sumber, yaitu data lapangan (teristris), data peta dan data penginderaan jauh.
  1. Data teristris adalah data yang diperoleh secara langsung melalui hasil pengamatan di lapangan, karena data ini tidak terekam dengan alat penginderaan jauh. Misalnya, batas administrasi, kepadatan penduduk, curah hujan, jenis tanah dan kemiringan lereng.
  2. Data peta adalah data yang digunakan sebagai masukan dalam SIG yang diperoleh dari peta, kemudian diubah ke dalam bentuk digital.
  3. Data penginderaan jauh Data ini merupakan data dalam bentuk citra dan foto udara. Citra adalah gambar permukaan bumi yang diambil melalui satelit. Sedangkan foto udara adalah gambar permukaan bumi yang diambil melalui pesawat udara. Informasi yang terekam pada citra penginderaan jauh yang berupa foto udara atau radar, diinterpretasi (ditafsirkan) dahulu sebelum diubah ke dalam bentuk digital. Sedangkan citra yang diperoleh dari satelit yang sudah dalam bentuk digital, langsung digunakan setelah diadakan koreksi seperlunya.
Subsistem manipulasi dan anaisa data
a.       Subsistem ini berfungsi menyimpan, menimbun, menarik kembali data dasar dan menganalisa data yang telah tersimpan dalam komputer. Ada beberapa macam analisa data, antara lain:
b.      Analisa lebar, adalah analisis yang dapat menghasilkan gambaran daerah tepian sungai dengan lebar tertentu. Kegunaannya antara lain untuk perencanaan pembangunan bendungan sebagai penang-gulangan banjir.
c.       Analisis penjumlahan aritmatika (arithmetic addition) menghasilkan penjumlahan. Analisis ini digunakan untuk menangani peta dengan klasifikasi, hasilnya menunjukkan peta dengan klasifikasi baru.
d.      Analisis garis dan bidang, dapat digunakan untuk menentukan wilayah dalam radius tertentu. Misalnya, daerah rawan banjir, daerah rawan gempa dan daerah rawan penyakit.
*    Subsistem menyajikan data atau Subsistem output data
Subsistem menyajikan data atau subsistem output berfungsi menayangkan informasi geografi sebagai hasil analisis data dalam proses SIG. Informasi tersebut ditayangkan dalam bentuk peta, tabel, bagan, gambar, grafik dan hasil perhitungan.
  
D.    KEGUNAAN GIS
Sejak diperkenal sejak tahun 1960'an lagi GIS telah digunakan dalam berbagai-bagai bidang perancangan dan pengurusan. Antara penggunaannya adalah dalam pemilihan dan analisis tapak, pemilihan koridor pembangunan, pemilihan lokasi bagi pembangunan jalan, talian elektrik dan paip air yang baru, perancangan laluan (shortest route, evacuation routing and optimum route), penilaian kesan alam sekitar (EIA), perancangan dan pengawalan guna tanah, pengunaan kadaster, perancangan utiliti, penentuan perletakan pusat perkhidmatan dan berbagai-bagai penggunaan pada peringkat kerajaan tempatan.
Secara umumnya penggunaan GIS dapat dikumpulkan kepada lima kategori berikut
a.  Pengurusan fasiliti Menggunakan peta berskala besar dan tepat dan analisis jaringan bagi pengurusan utiliti. Pemetaan otomatik (AM) dan pengurusan fasiliti (FM) digunakan dalam dibidang ini.
b.   Pengurusan Alam Sekitar dan Sumberjaya Penggunaan peta berskala kecil atau sederhana dan teknik tindihan peta dengan kombinasi foto udara dan imej satelit digunakan untuk pengurusan sumberjaya dan kajian kesan alam sekitar.
c.    Jaringan Jalan Perhubungan Peta berskala besar dan sederhana dan analisis     ruang digunakan untuk vehicle routing, lokasi bangunan-bangunan dan jalan perhubungan.
d.   Perancangan dan Kejuruteraan Pengunaan peta berskala besar dan sederhana dan model-model kejuruteraan digunakan untuk kejuruteraan awam.
e.  Sistem Maklumat Tanah Penggunaan peta kadaster berskala besar atau land parcel maps dan analisis ruang digunakan untuk pentadbiran kadester, percukaian, perlesenan dll.
Dalam banyak penggunaan ini, GIS dipercayai dapat meningkatkan rasionaliti dalam proses perancangan dan pengurusan melalui keupayaanya membantu meningkatkan ketepatan data dan kecekapan pencapaian data. Dalam proses mengambil keputusan pula, GIS dapat merupakan peralatan penting di mana data-data GIS dapat diolah untuk menghasilkan beberapa senario semasa dan menjangkakan kesan tindakan yang akan diambil. Ini dapat dijadikan bahan perbincangan bagi menghasilkan keputusan yang lebih baik. Berbagai-bagai alternatif tindakan yang dapat dijangkakan dan dianalisis untuk dijadikan bahan perbincangan.
Tabel 1. Penggunaan GiS dan Bindang yang melingkupiya
BIDANG
PENGGUNAAN GIS
Pengurusan Fasiliti
Lokasi pipa dan kabel bawah tanah
Penyelarasan perancangan fasiliti
Perkhidmatan jaringan telekomunikasi
Perancangan penggunaan tenaga
Pengurusan Alam Sekitar
Kajian kesesuaian tanaman, pengurusan hutan, tanah pertanian, sumber air, tanah paya dll.
Analisis kesan alam sekitar
Pengurusan malapetaka dan,
Pengurusan sisa buangan
Jaringan Jalan
Pandu arah kenderaan
Lokasi rumah dan jalan
Penilaian tapak
Perkhidmatan ambulan
Perancangan pengangkutan
Perancangan dan Kejuruteraan
Perancangan bandar
Perancangan Wilayah
Lokasi laluan lebuhraya
Pembangunan kemudahan awam
Sistem Maklumat Tanah
Pentadbiran kadaster
Percukaian
Pengezonan gunatanah
Pengambilan semula tanah
Sumber : Laporan Perjalanan Mahasiswa Program Studi Pengembangan Wilayah dan Kota ke LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) , Unhas 2006 (Diakses, 11 April 2007. 12 Juni 2006, 6 Juni2006)

Sumber : http://fytryany.blogspot.com/2013/04/geographic-information-system-gis-atau.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar